Nyaman Selama Menetap di Jepang

Ramah Muslim dan Terletak di Pusat Tokyo

Bagaimana jika Anda menemukan sebuah rumah tinggal yang dekat dengan masjid dan memiliki ruang ibadah serta dapur khusus memasak makanan halal? Plus bonus bisa bertemu dan bertukar pengalaman dengan teman-teman baru dari berbagai negara di dunia. Oh, satu lagi letaknya di jantung kota Tokyo. Super! Semuanya bisa Anda dapat saat tinggal di Sakura Muslim-Friendly Share House di Yoyogi Uehara.

Apa yang pertama muncul dalam benak saat kita akan bepergian ke luar negeri dan harus menetap dalam waktu cukup lama? Jawabannya sudah pasti akomodasi. Bagi umat muslim urusan menetap di negeri orang dalam tempo lama tentu perlu mempertimbangkan fasilitas yang mendukung kegiatan sehari-hari, terutama untuk ibadah sholat lima waktu dan makan.

Terlebih saat Ramadhan tiba, dimana frekuensi ibadah akan semakin solid tentu akan lebih menyenangkan jika dapat melakukannya dengan saudara-saudara muslim.

Adalah Sakura House yang memiliki terobosan yang menyediakan fasilitas rumah tinggal ramah muslim. Share House yang terletak di kawasan Shibuya ini memungkinkan pendatang muslim untuk menetap di Tokyo dengan nyaman tanpa sulit beradaptasi dalam menjalankan syariah.

Rumah bersama ini terbagi atas dua lantai, lantai satu untuk penghuni pria dan lantai dua untuk penghuni wanita. Demi kenyamanan para penghuninya, Sakura House memberlakukan ketentuan yang cukup ketat bagi para penghuninya. Larangan membawa, mengolah atau menyajikan daging babi dan minuman beralkohol adalah salah satunya.

“Kami telah membuat kesepakatan di awal dan dengan berat hati akan langsung membatalkan perjanjian tinggal jika penghuni melanggarnya,” tutur Lutfi Bakhtiyar selaku Public Relations Sakura House.

Saya pun berkesempatan mengunjungi Shibuya Yoyogi Uehara Muslim House dan berkenalan dengan beberapa penghuninya. Dan hunian ini cukup ideal bagi muslim yang ingin menetap di Jepang untuk 1 bulan atau lebih. Tersedianya ruang sholat, kamar yang nyaman, serta fasilitas dan aturan yang memadai akan segera membuat Anda kerasan bahkan di hari pertama menapakkan kaki di rumah ini.

“Kami memahami apa yang dibutuhkan oleh umat muslim, dan aturan-aturan yang ditetapkan oleh Islam. Seperti alat memasak dan makan untuk memenuhi kriteria halal. Oleh sebab itu kami berupaya memenuhinya dengan menyediakan fasilitas yang sesuai serta menetapkan aturan yang ketat, “ ujar Masayo Namiki, General Manager Sakura House yang awalnya tidak menduga hadirnya Muslim-Friendly Share House ini akan mendapatkan antusias yang sangat baik dari muslim yang berkunjung ke Jepang.

Perbincangan saya dengan beberapa penghuni di sini menyimpulkan mereka tidak hanya merasa nyaman tinggal dalam rumah ini. Mereka mengaku lebih mudah beradaptasi tanpa harus meninggalkan apa yang menjadi nilai dasar dalam keseharian.

Ami, yang telah menetap di Jepang sejak 2009 bercerita bahwa tinggal di rumah bersama yang ramah muslim memudahkan ia berdiskusi kapan pun dengan muslim lain dari berbagai negara, terutama saat Ramadhan datang. Sementara Tari yang tinggal sementara di Jepang untuk kursus bahasa mengaku memilih rumah ini karena ingin tahu lebih jauh tentang komunitas Islam di Jepang, dan memilih rumah ini menurutnya adalah langkah awal.

Begitu pun dengan Shariff, mualaf asal Australia yang asli Filipina. Ia langsung menyukai rumah Yoyogi Uehara terlebih karena lokasinya yang sangat dekat dengan Tokyo Camii, masjid terbesar di Tokyo. Senada dengannya, Shoheb pemuda asal Manchester mengemukakan alasannya karena bisa bertemu saudara-saudara seiman dan melakukan aktivitas ibadah bersama-sama.

Agen penyedia rumah tinggal Sakura House telah menjalankan usahanya sejak tahun 1999 dan Muslim-Friendly Share House Yoyogi Uehara mereka akui adalah salah satu yang menjadi favorit pasar. Selain rumah tinggal ini, Sakura House juga menyediakan rumah bersama muslimah-friendly di kawasan Tabata dan apartemen ramah keluarga muslim di Itabashi, serta hotel dan hostel untuk kalangan yang tidak terbatas pada muslim. Tentu akan menyenangkan sekaligus menenangkan memulai petualangan di negeri yang baru namun tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti di rumah sendiri.

0
1
Este artigo foi útil?
Help us improve the site
Give Feedback

Deixar um comentário

Thank you for your support!

Your feedback has been sent.